Suatu saat dunia memandang Paris dan Milan untuk menyaksikan momen-momen penentu mode. Saat ini, Dubai memimpin evolusi tersebut — tempat inovasi, keahlian, dan budaya bersatu untuk membentuk masa depan mode.
Visi ini terwujud di Fashion Factor 12: The Vault, yang diadakan pada tanggal 25 dan 26 Oktober di The Agenda, Dubai Media City. Didirikan oleh Sherif Thomas, pameran dua hari ini menyatukan para desainer dari Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika, masing-masing mendefinisikan ulang kemewahan modern melalui lensa kreatif mereka sendiri.
Hal yang menonjol adalah Eviancx, platform tokenisasi dan kripto terkemuka di kawasan ini, yang bergabung sebagai Mitra Strategis untuk meluncurkan inisiatif investasi senilai USD 5 juta yang mendukung desainer dan wirausahawan baru. Di bawah Eviancx Fashion, Dolce & Gabbana Custom Collection oleh Eviancx dibuka dengan Nadine Njeim dan Victor Sandoval, Pendiri Eviancx, yang mewujudkan perpaduan sempurna antara haute couture dan inovasi digital.
Di antara nama-nama yang menonjol adalah Zayna Haute Couture, yang memikat penonton dengan feminitas halus dan keahlian yang cermat — sebuah bukti meningkatnya peran Dubai dalam mengangkat busana daerah.
Bakat Dubai sendiri juga bersinar terang. AZARI memulai debut koleksinya yang hanya berdasarkan undangan, mendefinisikan ulang eksklusivitas modern, sementara The Grand Prestige mempersembahkan Koleksi Hermès, merayakan keanggunan abadi. Menambah cita rasa global, SEVEN karya Tamer Hosny melakukan debut internasionalnya, dan menganugerahkan penghargaan Global Inspirational Icon Award 2025 kepada artis Mesir tersebut atas pengaruhnya yang luar biasa dalam seni, musik, dan mode.
Ketika The Vault menyimpulkan, ada satu pesan yang jelas: babak besar fesyen berikutnya tidak akan hanya terjadi di Paris atau Milan saja — detak jantung barunya bergema di Dubai.